BAB 3 PENGGUNAAN KOMPUTER DI PASAR INTERNASIONAL
PENDAHULUAN
Pada awalnya komputer digunakan pada
tingkat lokal untuk memecahkan permasalahan lokal. Namun saat ini komputer
digunakan untuk mengelola sumber daya yang sangat luas, karena perusahaan
memandang seluruh dunia sebagai pasar mereka.
Selama tahun 1980-an dan
awal tahun 1990-an, Perusahaan multinasional (multinational corporation –
MNC) raksasa telah berhasil membangun sistem informasi global (global
information systems – GIS), membutuhkan pemrosesan informasi yang khusus.
Dan perusahaan tersebut membuat peningkatan besar-besaran baik untuk
arsitektur maupun aplikasi sistem informasinya.
Sistem yang semula dirancang untuk mendukung operasi terpusat atau tersebar
akan direkayasa ulang yang memungkinkan perusahaan induk dan anak perusahaannya
beroperasi sebagai suatu sistem yang terintegrasi dan terkoordinasi. GIS masa
depan akan memungkinkan anak perusahaan untuk menyesuaikan produk dan jasa
mereka dengan para pelanggan, namun tetap menyediakan informasi yang diperlukan
para eksekutif diperusahaan induk untuk menjalankan perusahaan global.
Model
Perusahaan Multinasional (multinational Corporation = MNC)
Adalah perperusahaan yang beroperasi melintasi berbagai produk, pasar,
bangsa, dan budaya. MNC terdiri dari perusahaan induk dan sekelompok anak
perusahaan. Anak-anak perusahaan tersebut tersebar secara geografis dan
masing-masing mungkin memiliki tujuan, kebijakan dan prosedur
sendiri. Dengan bentuk tersebut, MNC mungkin merupakan bentuk organisasi
paling rumit yang keberadaannya saat ini meluas.
MNC merupakan suatu sistem terbuka tetapi
berusahan meminimumkan ketidakpastian yang ditimbulkan oleh lingkungan.
Ketidakpastian dalam hal ini adalah “perbedaan antara jumlah
informasi yang diperlukan untuk melaksanakan suatu tugas dan jumlah informasi
yang telah dimiliki oleh organisasi”. Karena ketidakpastian melibatkan
informasi, para eksekutif MNC dengan mudah melihat bahwa mereka dapat mengatasi
pengaruh-pengaruh lingkungan dengan menggunakan secara baik teknologi
informasi. MNC membuat sistem pengolah informasi yang paling sesuai dengan
kebutuhan mereka dari segi pengaruh lingkungan dan warisan administratif. Perusahaan
yang berhasil membuat sistem yang cocok memiliki peluang terbaik mencapai
kinerja yang baik, mereka yang gagal berisiko tinggi mengalami kinerja yang
buruk.
Tempat yang baik untuk
memulai mempelajari pemakaian komputer di pasar internasional adalah struktur
organisasi.
Menurut William Egelhoff
dari Fordham University mengidentifikasi 4 struktur yang berbeda, yakni :
Divisi fungsional
sedunia (worldwide functional divisions),
Dalam struktur ini,
anak-anak perusahaan diorganisasi menurut jalur fungsional-manufaktur,
pemasaran dan keuangan. Area-area fungsional di anak perusahaan melapor
langsung pada pasangan fungsional mereka di induk perusahaan.
Divisi internasional (International
divisions)
Dalam struktur ini semua
anak perusahaan di luar negeri melapor pada suatu divisi Internasional MNC yang
terpisah dari divisi domestik.
Wilayah geografis (Geographic regions)
Dalam struktur ini, MNC membagi operasinya yang menjadi wilayah – wilayah,
dan tiap wilayah bertanggung jawab atas anak-anak perusahaan yang berlokasi di
dalam batasnya.
Divisi produk sedunia (worldwide
product divisions)
Dalam struktur ini, perusahaan diorganisasikan menurut jalur divisi produk,
dan tiap divisi bertanggung jawab atas operasi mereka sendiri di seluruh dunia.
Perlunya
koordinasi di dalam MNC
Koordinasi merupakan kunci dalam mencapai keunggulan kompetitif di pasar
global, akan tetapi tantangan koordinasi bagi MNC lebih besar dibandingkan
dengan perusahaan yang membatasi aktifitasnya di dalam negeri.
Keuntungan koordinasi
tersebut mencakup:
·
·
Kemampuan memberi respon terhadap suatu perubahan meningkat
·
Kemampuan mengikuti kebutuhan pasar di dunia
·
Kemampuan mentransfer pengetahuan antar unit di berbagai negara
·
Pengurangan keseluruhan biaya operasi
·
Peningkatan efisiensi dan efektifitas dalam memenuhi kebutuhan pelanggan
·
Kemampuan mencapai dan mempertahankan keragaman produk perusahaan serta
cara produksi dan distribusinya
Strategi bisnis global
Strategi bisnis MNC dikelompokan atas empat (4) strategi menurut
Christopher Bartlett & Sumantra Goshal, yaitu :
Strategi Multinasional
Perusahaan induk memberikan kebebasan
kepada anak perusahaan untuk mengembangkan produk dan praktek mereka sendiri
serta senantiasa memberikan pelaporan keuangan (desentralisasi).
Strategi ini menimbulkan kendurnya pengendalian oleh perusahaan induk (kantor
pusat), dan sistem informasi memudahkan desentralisasi dalam pengambilan
keputusan strategis serta terdiri dari proses dan database yang beridiri
sendiri (oleh anak perusahaan).
Strategi Global
Pengendalian ada di perusahaan induk (sentralisasi proses & database). Perusahaan
berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan di seluruh dunia dengan produk-produk
standar. Produk untuk seluruh pasar dunia diproduksi secara sentarl dan
dikirimkan ke anak-anak perusahaan. Hal tersebut mengakibatkan sebagaian besar
kapasitas sistem informasinya berlokasi diperusahaan induk dan terdapat
sentralisasi proses dan database. Pengendalian sangat ketat dan strategi
diatur oleh pusat.
Strategi Internasional
Perpaduan strategi global (sentralisasi) dan
strategi multinasional (desentralisasi). Strategi ini memerlukan suatu tim
manajemen diperusahaan induk yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan menembus
pasar global. Keahlian ini disediakan anak perusahaan yang digunakan untuk
mengadaptasi produk, proses dan strategi perusahaan bagi pasar mereka sendiri.
Dengan strategi ini akan menggunakan sistem interorganisasi yang menghubungkan
proses dan database perusahaan induk dengan anak perusahaan.
Strategi Transnasional
Perusahaan induk dan semua anak perusahaan
bekerja sama memformulasikan strategi dan kebijakan operasi, mengkoordinasikan
logistik agar produk mencapai pasar yang tepat. Tercapainya efisiensi
dan integrasi global serta fleksibilitas di tingkat lokal.
Selain itu menunjukkan kapasitas pemrosesan informasi yang tersedia pada tingkat
anak perusahaan. Ketika perusahaan menerapkan strategi transnasional,
perusahaan mencapai integrasi dalam sistemnya dengan menggunakan standar yang
diterapkan pada skala internasional serta dengan arsitektur yang umum. Tim
pengembangan menyertakan wakil dari berbagai anak perusahaan untuk memastikan
bahwa sistem tersebut memenuhi kebutuhan local. Strategi transnasional
menempatkan tanggung jawab yang besar pada pengelola database untuk memastikan
keseragaman rancangan database di seluruh dunia.
Penggerak bisnis global
Daya yang mendorong GIS yang pertama
adalah keinginan untuk mencapai skala ekonomi (economies of scale).
Ketika perusahaan mulai menggunakan komputer secara global, mereka mulai
menyadari luasnya keuntungan-keuntungan yang tersedia. Keuntungan tersebut
dikenal dengan penggerak bisnis global (global business
drivers – GBD). GBD adalah suatu entitas yang mengambil
manfaat dari skala ekonomis dan skop eknomis, serta kemudian berkontribusi pada
strategi bisnis global. GBD menjadi dasar rencana strategis sumber daya
informasi perusahaan (strategic planning for information
resources - SPIR).
Berikut ini adalah tujuh
penggerak yang diidentifikasi melalui survei atas 105 MNC yang berkantor pusat
di Amerika Serikat :
1.
Sumber Daya Bersama. Beberapa anak perusahaan MNC membagi sumber daya yang
sama untuk mengurangi biaya, misalnya armada kapal tanker dan pusat-pusat
distribusi.
2.
Operasi yang Fleksibel. Produksi dapat dipindahkan dari satu pabrik ke
pabrik lain sebagai respon atas perubahan kondisi.
3.
Rasionalisasi Operasi. Berbagai komponen dan sub rakitan dibuat di seluruh
dunia dan kemudian dirakit menjadi produk jadi.
4.
Pengurangan Risiko. MNC membatasi risiko yang inheren dalam beroperasi
disatu negara dengan beroperasi dibeberapa negara.
5.
Produk Global. Memasarkan produk yang sama di seluruh dunia atau anak
perusahaan di seluruh dunia merakit produk dari sub rakitan yang sama.
6.
Pasokan yang Langka. Sumber daya yang langka disimpan terpusat dan
senantiasa tersedia pada saat diperlukan.
7.
Pelanggan Tingkat Perusahaan. Memiliki pelanggan yang berada di seluruh
dunia.
Masalah dalam menerapkan
sistem informasi global
MNC yang memulai suatu proyek untuk membentuk GIS akan menghadapi
sejumlah permasalahan, yaitu :
·
·
Pembatasan pembelian dan impor perangkat keras
·
Pembatasan pemrosesan data
·
Pembatasan komunikasi data
·
Permasalahan teknologi
·
Kurangnya dukungan dari manajer anak perusahaan
Strategi penerapan GIS
Bila suatu MNC mengikuti strategi multinasional, diperlukan sejumlah tim
pengembangan yang bekerja di sejumlah anak perusahaan. Bila strategi global
yang diikuti, tim pengembangan GIS mengerjakan sebagian besar tugasnya di
perusahaan induk. Bila strategi internasional ang diikuti, satu atau sejumlah
tim pengembangan dapat berpergian dari perusahaan induk ke anak-anak
perusahaan. Bila strategi transnasional yang diikuti, tim
pengembangan menyertakan wakil-wakil dari perusahaan induk dan anak perusahaan
.
a.
Strategi transnasional bagi penerapan GIS. Strategi ini paling rumit dalam
rangka membangun menjadi suatu sistem yang bekerja dengan lancar dan strategi
penerapannya meliputi:
·
Menghubungkan GIS dengan strategi bisnis
·
Menentukan sumber daya informasi
·
Menyediakan pembagian data
·
Memperhatikan lingkungan budaya
b.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan GIS dalam lingkungan budaya,
meliputi :
·
dukungan manajemen puncak
·
pengenalan computer
·
kekuatan referensi
·
preferensi komunikasi lisan
·
kepuasan dalam menggunakan GIS
Pengertian Moral, Etika
dan Hukum
Moral
Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku yang benar dan yang salah.
Moral adalah institusi sosial dengan sejarah dan seperangkat aturan. Kita mulai
belajar mengenai perilaku moral semenjak kecil. “perlakukan orang lain
sebagaimana layaknya kita ingi diperlakukan.” “Selalu ucapkan ,’terima kasih.”
saat kita tumbuh dewasa secara fisik dan mental, kita belajar mengenai
peraturan-peraturan yang diharapkan masyarakat untuk kita ikuti. Aturan
perilaku ini adalah moral kita.
Etika
Perilaku kita juga diarahkan oleh etika. Kata etika bersal dari Bahasa Yunani
ethos, yang berarti “karakter”. Etika (ethics) adalah sekumpulan kepercayaan,
standar, atau teladan yang mengarahkan , yang merasuk kedalam seseorang atau
masyarakat. Semua individu bertanggung jawab terhadap komunitas mereka atas
perilaku mereka. Komunitas dapat berarti rukun tetangga, kota, negara,
atau profesi.
Hukum
Hukum (law) adalah peraturan perilaku formal yang ditetapkan oleh otoritas yang
berwenang, seperti pemerintah, terhadap subjek atau warga negaranya. Selama
sekitar 10 tahun pertama penggunaan komputer di bidang bisnis dan pemerintahan,
tidak terdapat hukum yang berkaitan dengan penggunaan komputer. Hal ini
dikarenakan pada saat itu komputer merupakan inovasi baru, dan sistem hukum
membutuhkan waktu untuk mengerjainya.
PERLUNYA BUDAYA ETIKA
Pendapat umum dalam bisnis bahwa perusahaan mencerminkan kepribadian
pemimpinnya. Hubungan antara CEO dengan perusahaan merupakan dasar budaya
etika. Jika perusahaan harus etis, maka manajemen puncak harus etis dalam semua
tindakan dan kata-katanya. Manajemen puncak memimpin dengan memberi contoh.
Prilaku ini adalah budaya etika.
Komentar
Posting Komentar